Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PAFI Prov Sulut: Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Farmasi di Sulawesi Utara

PAFI Prov SULUT


VGI.CO.ID, Manado, 14 September 2024 – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus memperkuat posisinya sebagai organisasi profesi yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga farmasi di wilayah Sulawesi Utara. 

Dengan berbagai program dan kegiatan, PAFI Prov Sulut fokus pada pengembangan kompetensi, profesionalisme, serta integritas tenaga farmasi untuk memastikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

PAFI Prov Sulut memiliki kantor pusat di Jl. Sam Ratulangi, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara. Lokasi ini menjadi pusat koordinasi kegiatan organisasi serta tempat penyelenggaraan berbagai pelatihan dan sertifikasi yang diadakan untuk tenaga farmasi di wilayah tersebut.

PAFI Prov Sulut telah menjalankan berbagai inisiatif strategis yang berperan penting dalam memajukan layanan farmasi di daerah ini. 

Mengutip dari laman resmi pafiprovsulut.org, Salah satu tujuan utama organisasi ini adalah memastikan tenaga farmasi di Sulawesi Utara memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan industri farmasi global. 

Hal ini diwujudkan melalui program pelatihan, sertifikasi, dan kolaborasi dengan berbagai lembaga kesehatan, termasuk pemerintah dan sektor swasta.

Misi dan Visi PAFI Prov Sulut

PAFI Prov Sulut memiliki misi yang jelas: untuk meningkatkan profesionalisme, kompetensi, dan integritas tenaga farmasi di Sulawesi Utara. 

Organisasi ini bertujuan untuk menciptakan tenaga farmasi yang tidak hanya kompeten dalam bidang teknis, tetapi juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam melayani masyarakat.

Ketua PAFI Sulut, Rommy D. Watuseke, menjelaskan bahwa visi organisasi ini adalah untuk menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik di Sulawesi Utara. 

"Kami ingin agar setiap tenaga farmasi yang berpraktik di Sulut memiliki standar yang tinggi, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun etika profesi. Misi kami adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan tenaga farmasi agar mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ujar Rommy.

Program Pelatihan dan Sertifikasi

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi tenaga farmasi, PAFI Sulut secara rutin mengadakan program pelatihan dan sertifikasi. 

Program ini mencakup berbagai aspek penting dalam profesi farmasi, seperti manajemen apotek, farmasi klinis, distribusi obat, serta penggunaan teknologi terkini dalam industri farmasi. 

Pelatihan-pelatihan ini dirancang agar para tenaga farmasi dapat beradaptasi dengan perubahan regulasi dan perkembangan teknologi di bidang kesehatan.

"Pelatihan dan sertifikasi adalah prioritas utama kami," lanjut Rommy. "Kami ingin memastikan bahwa setiap tenaga farmasi yang bekerja di Sulawesi Utara memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Dengan demikian, mereka dapat memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan efisien kepada masyarakat."

Salah satu program unggulan PAFI Sulut adalah pelatihan terkait farmasi klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para farmasis dalam memberikan konsultasi obat kepada pasien. 

Selain itu, PAFI juga menyelenggarakan pelatihan mengenai pengelolaan apotek yang mencakup manajemen keuangan, stok obat, serta kepatuhan terhadap regulasi pemerintah.

Program pelatihan dan sertifikasi ini mendapat dukungan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara

Menurut Rommy, kolaborasi dengan lembaga-lembaga ini sangat penting untuk memastikan program pelatihan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan industri farmasi dan regulasi yang berlaku.

Inovasi Digital dan Pengembangan Sistem Informasi

PAFI Provinsi Sulut juga berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan farmasi di Sulawesi Utara. 

Salah satu inovasi terbaru organisasi ini adalah pengembangan sistem informasi farmasi yang terintegrasi. Sistem ini memungkinkan para farmasis untuk mengakses data dan informasi obat-obatan secara cepat dan akurat.

"Dalam era digitalisasi ini, kami menyadari pentingnya penggunaan teknologi dalam mendukung pekerjaan farmasi. Oleh karena itu, PAFI Sulut telah meluncurkan sistem informasi farmasi yang terintegrasi, yang memungkinkan farmasis untuk dengan mudah mendapatkan informasi mengenai obat-obatan, termasuk ketersediaan, harga, serta peraturan yang terkait," kata Sekretaris PAFI Sulut, Jonly P. Uneputy, S.Farm., M.Farm.

Selain pengembangan sistem informasi farmasi, PAFI Sulut juga telah meluncurkan platform digital untuk memudahkan komunikasi antara anggota PAFI, pemerintah, serta masyarakat. 

Melalui platform ini, tenaga farmasi dapat saling bertukar informasi mengenai perkembangan terbaru dalam dunia farmasi, serta mengakses berbagai sumber daya yang dapat meningkatkan kompetensi mereka.

Tantangan Aksesibilitas Layanan Farmasi

Meskipun telah banyak pencapaian yang diraih, PAFI Sulut masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal aksesibilitas layanan farmasi di wilayah-wilayah terpencil di Sulawesi Utara. 

Beberapa daerah di provinsi ini masih mengalami kekurangan tenaga farmasi yang memadai, serta keterbatasan akses terhadap obat-obatan esensial.

Wilayah seperti Kepulauan SangiheKepulauan Talaud, dan Kabupaten Bolaang Mongondow sering kali mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan farmasi yang berkualitas. Kondisi geografis yang sulit diakses serta minimnya infrastruktur kesehatan menjadi kendala utama dalam penyediaan tenaga farmasi di wilayah-wilayah ini.

PAFI Sulut telah berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai organisasi non-pemerintah. 

Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah program penempatan tenaga farmasi di daerah terpencil, yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat di daerah terpencil terhadap layanan farmasi.

Menurut Rommy, program ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Sulawesi Utara, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. 

"Kami berharap dengan adanya program ini, kesenjangan akses terhadap layanan farmasi di Sulut dapat dikurangi secara signifikan," ujarnya.

Kolaborasi dengan Lembaga Kesehatan dan Pemerintah

PAFI Sulut aktif menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kesehatan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. 

Salah satu mitra utama PAFI Sulut adalah Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Manado, yang berperan penting dalam memastikan kualitas obat-obatan yang beredar di Sulawesi Utara.

Kerjasama ini mencakup berbagai program, termasuk edukasi mengenai penggunaan obat yang aman serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap obat-obatan berbahaya dan ilegal. 

Selain itu, PAFI Sulut juga turut serta dalam berbagai kegiatan bhakti sosial, yang bertujuan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan obat.

Dalam acara bhakti sosial yang digelar di Kecamatan Mapanget, Manado, PAFI Sulut bersama dengan tujuh organisasi profesi kesehatan lainnya memberikan Pelayanan Pemberian Informasi Obat (PIO) kepada masyarakat. 

Selain itu, mereka juga melakukan demo pembuatan obat herbal yang dapat dipraktikkan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit ringan.

Kepala BBPOM Manado, Ibu Haryanti Tamanjawa, M.Si, sangat mengapresiasi kolaborasi ini. "Kerjasama dengan PAFI Sulut sangat penting dalam memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar mengenai penggunaan obat-obatan. Kami juga berharap kolaborasi ini dapat memperkuat pengawasan terhadap peredaran obat di Sulawesi Utara," ujar Haryanti.

Penyuluhan Kesehatan dan Edukasi Masyarakat

Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penggunaan obat yang aman, PAFI Sulut juga aktif dalam mengadakan penyuluhan kesehatan. 

Program penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat yang tepat, serta cara-cara mencegah penyalahgunaan obat-obatan.

Program penyuluhan ini diadakan secara berkala di berbagai wilayah di Sulawesi Utara, termasuk di daerah-daerah terpencil. 

Materi yang disampaikan mencakup berbagai topik, seperti penggunaan antibiotik yang bijak, bahaya obat palsu, serta pentingnya mematuhi resep dokter dalam penggunaan obat.

"Kami menyadari bahwa salah satu tugas utama kami sebagai tenaga farmasi adalah memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami ingin masyarakat lebih memahami pentingnya penggunaan obat yang benar dan aman," jelas Jonly P. Uneputy, yang juga terlibat dalam program penyuluhan ini.

Ke depan, PAFI Sulut berencana untuk terus meningkatkan program-program pelatihan dan sertifikasi yang sudah ada, serta memperluas jangkauan layanan farmasi ke daerah-daerah yang lebih terpencil. 

Selain itu, PAFI Sulut juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, rumah sakit, serta perusahaan farmasi, untuk meningkatkan kualitas layanan farmasi di Sulawesi Utara.